Rabu, 13 Maret 2013

Hari ke 7 Bersama FUP Baru Smartfren Unlimited

Sejak tanggal 13 Mei Maret 2013 lalu Smartfren telah mengubah kebijakan FUP nya dari harian menjadi bulanan. Seperti yang mereka tuliskan ketika itu (dengan saya bersama screenshot sebagai saksinya) FUP tetap pada angka 153 Kbps. Tidak terlalu buruk memang. Tapi bagaimana dengan cita rasa realita di lapangan?

HUAH! Seperti mimpi buruk yang belum pernah saya bayangkan terhadap Smartfren. 3 hari pertama memang terasa sejuk. 512 Kbps sekedar untuk browsing adalah 'sesuatu banget'. Setelah lewat 3 GB 2 GB yang saya rasakan bukan seperti 153 Kbps seperti yang Smartfren janjikan. Melainkan lebih seperti 64 Kbps atau lebih buruk.

Tunggu. Kenapa 3 hari? Jika pada tulisan sebelumnya mengenai FUP baru Smartfren Mei Maret 2013 saya katakan pemakaian harian saya sekitar 300 MB, maka seharusnya paling tidak kuota habis pada hari ke 6 atau ke 7, bukan? Sayangnya tidak. Konsumsi data dihitung secara duplex, yaitu akumulasi dari konsumsi untuk upload dan download.

Padahal selain saya sendiri, adik-adik dan ibu saya juga memiliki akun facebook dan blog. Sehingga kegiatan mengunggah gambar tentu sudah menjadi keseharian. Belum lagi ditambah konsumsi untuk singkronisasi file pada akun Dropbox dan singkronisasi history, bookmark, dan lain-lain pada browser Chrome yang terhubung dengan beberapa akun Google. Berikut saya tampilkan laporan konsumsi beberapa hari yang lalu.

Laporan konsumsi data Smarfren Unlimited

Pasca FUP
Coba bayangkan. Dengan browser Chromium di sistem operasi Ubuntu, untuk mengakses sebuah halaman dengan koneksi (yang katanya) 153 Kbps saya harus melakukan refresh dua sampai tiga kali  sampai benar-benar mendapatkan halaman utuh. Padahal waktu tunggu untuk membuka sebuah halaman bisa sampai 2 menit. Dan bisa dipastikan produktivitas saya menurun jika harus berhadapan dengan masalah seperti ini.

Mungkin diantara anda ada yang berfikir hasil tes kecepatan dengan berselancar di situs web sedikit terasa abstrak. Saya akan mencoba menggunakan 153 Kbps ini untuk mengunduh file dari akun Dropbox.

Download file di Dropbox dengan Wget melalui Terminal di Ubuntu


~ 7 KBps Atau setara 56 Kbps saja! Hanya sepertiga dari yang dijanjikan Smartfren!


(Ditulis pagi hari tanggal 13 Maret 2013 dengan FUP Smartfren)
--------
(Ditulis sore hari tanggal 13 Maret 2013 dengan  FlexiNet Unlimited)

Migrasi
Hampir 2 jam kedua gambar diatas tak kunjung dapat diunggah. Kemudian saya putuskan untuk mengunggahnya pada sore hari dengan FlexiNet Unlimited. Dengan kecepatan 153 Kbps, tentu bukan hal istimewa. Tapi dengan pertimbangan kecepatan Smarfren pasca FUP yang tak dapat diandalkan, saya rasa FlexiNet Unlimited jadi alternatif memadai.

Review mengenai FlexiNet Unlimited akan saya tulis minggu depan setelah penggunaan pada hari ke 7.

=)

11 komentar:

rega mengatakan...

saya pake flexi lumayan cepet, :D

Ismail Karis mengatakan...

mantrap ....brosss...

Dwie Wahyuningsih mengatakan...

dengan terpaksa ......hijrah.....

Ega Zulfikar mengatakan...

iyo e bro. aku migrasi. padahal smarfren e bar tak isi 50 -___-

Ega Zulfikar mengatakan...

astutiiii

Ega Zulfikar mengatakan...

sukarela, sebetulnya :D

emen mengatakan...

Mas Ega itu tanggal di awal pembuka blog apa nggak salah, kok mei 2013? wah kayaknya saya juga bakal pindah nih

Ega Zulfikar mengatakan...

Iya mas, hehe. Maret maksudnya. Mirip sih :D

Orista Zahra mengatakan...

tetep lemot

Kang Topjer mengatakan...

sbelum pakai smarfren unlimited, ane jg pake flexinet unlimited lebih dari 2 tahun sampe pernah tak postingin reviewnya di blog


tp itulah ISP indonesia yg cuman gembar gembor unlimited wkt promo, lama klamaan bakalan limited kuota dan parahnya lg super lemot

Ega Zulfikar mengatakan...

saya khawatir kalo flexi ngikutin jejak Smartfren dan Aha juga. semoga ketika flexi memburuk sudah ada alternatif lain :D