Kamis, 14 Maret 2013

Google Reader Ditutup 1 Juli 2013

Lagi-lagi, satu layanan Google ditutup. Dan kali ini giliran Google Reader, salah satu layanan agregator terkemuka di jagat web. Layanan yang resmi dibuka pada  7 Oktober 2005 rencananya akan ditutup pada tanggal 1 Juli 2013 mendatang. Hal ini saya ketahui saat saya membuka Google Reader versi web.


Sungguh disayangkan. Padahal saya sebagai salah satu pengguna Google Reader sejak beberapa tahun lalu telah mempercayakan Google Reader untuk mengumpulkan konten-konten dari berbagai web dan blog. Dan baru saja, saya menikmati kepraktisan Google Reader di perangkat Android.

Penyebab
Dugaan saya pribadi awalnya saya pikir karena Google Reader tidak memberikan kontribusi pemasukan ke kas Google. Seperti Yahoo yang akhir-akhir ini banyak menutup layanannya karena sudah tidak 'menghasilkan'.

Namun sepertinya tidak. Jika kita perhatikan, sejak awal berdirinya Google Reader, disana tidak pernah ada layanan premium maupun iklan yang dapat memberikan kontribusi terhadap pemasukan Google. Dan di blog Google Reader sendiri tertulis, dalam bahasa Inggris, yang artinya,

"Ada dua alasan sederhana untuk ini: pengguna Google Reader telah menurun, dan sebagai perusahaan kami berusaha menuangkan semua energi kami ke produk yang lebih sedikit. Kami berpikir bahwa fokus pada suatu hal akan membuat untuk pengalaman yang lebih baik bagi pengguna."

Pengguna Google Reader telah menurun. Yang artinya sumber daya (server, pegawai, dll) yang dikerahkan Google tak lagi memberikan kontribusi berarti untuk dominasi pasar oleh Google. Ya, dominasi pasar oleh Google. Google sepertinya memang lebih berniat untuk mendominasi pasar dengan berbagai produk dan layanannya, dibanding sekedar mengambil keuntungan ekonomis.

Dengan dominasi pasar, orang-orang akan bergantung pada Google. Seperti saya yang menggunakan berbagai produk Google, diantaranya Google Reader, Mail, Android, mesin pencari, Blogger, Chromium, Youtube, Maps, Plus, Contact, Analytics dan lain-lain. Hal ini tentu akan memudahkan ketika Google ingin melakukan sesuatu hal seperti menguasai dunia, data mining (penambangan data) untuk meningkatkan kinerja layanan iklannya, dan lain sebagainya.

Kembali ke topik.

Ekspor Data
Untuk menjamin kemerdekaan data (program dari DataLiberation), Google kini menyediakan fasilitas ekspor data untuk sebagian produknya. Tujuannya tidak lain supaya pengguna dapat dengan mudah beralih ke produk lain, atau sekedar mem-backup datanya dari Google ke penyimpanan pribadi.

Untuk mengekspor data apapun, kita dapat melakukannya melalui Google Takeout. Untuk mengekspor data Google Reader, silahkan kunjungi Google Takeout bagian Google Reader. Dengan alasan keamanan, kita akan tetap diminta memasukkan password meskipun sudah log in ke Google.

Data yang telah dipersiapkan untuk diarsipkan

Kemudian klik tombol  Archive . Maka kita akan dibawa ke halaman berikut untuk menunggu proses pengarsipan data.

Bar indikator proses pengarsipan

Jika proses pengarsipan telah selesai ditandai dengan tulisan complete, kemudian kita lanjutkan dengan menekan tombol  Download . Lagi-lagi, dengan alasan keamanan kita harus kembali memasukkan password.

Setelah data arsip sampai ke komputer, maka kita akan mendapatkan sebuah file zip dengan 8 file di dalamnya. Satu file data Subscribtion dalam format XML, dan 7 data lain dalam format JSON.

Alternatif
Dengan ditutupnya Google Reader, maka kita sebagai 'calon mantan' pengguna Google Reader harus mencari alternatif untuk menggantikan Google Reader dengan penyedia layanan "Reader" yang lain. Terutama yang dapat menggantikan fungsi mobilitas Google Reader di perangkat Android.

Untuk versi web, dua pilihan saya adalah Feedly (melalui ekstensi browser) dan Netvibes. Sedangkan untuk versi Android dan iOS ada Feedly dan PulseNews.

Dan pilihan saya jatuh kepada Feedly. Alasannya? Karena feedly kompatibel baik dengan perangkat mobile maupun desktop. Meskipun ada satu kekurangan, yaitu pada desktop harus melalui ekstensi browser di Chrome, Firefox ataupun Safari. Tidak bisa diakses langsung melalui Web. Yang artinya penggunaan feedly tidak akan terlalu mudah jika anda termasuk pengguna petualang dari warnet ke warnet.

Dan ternyata Feedly yang menggunakan otentikasi degan akun Google ini langsung melakukan impor dari Google Reader. Jadi arsip Google Reader yang diekspor tadi tidak terpakai? Kita juga tidak perlu melakukan ekspor kan? Kalau saran saya, lebih baik tetap disimpan saja. Perlu atau tidaknya melakukan ekspor, menurut saya perlu. Terutama jika migrasi ke Feedly akan dilakukan setelah tanggal 1 Juli 2013. Kita tidak tahu apakah Feedly masih bisa melakukan impor dari Google Reader secara langsung atau tidak.

Satu yang saya sayangkan. Feedly kurang stabil jika diakses dari jaringan FlexiNet Unlimited :D

----

Punya pendapat lain? Punya saran lain? Silahkan sampaikan pada kotak komentar :)

Sumber referensi:
"Powering Down Google Reader", Google Reader Blog. 13/3/2013. Diakses 14/3/2013.
"How can I download my Reader data?", Google Support. 13/3/2013. Diakses 14/3/2013.

9 komentar:

Dwie Wahyuningsih mengatakan...

aku nggak terpengaruh. kan aku baca-baca semua dari facebook

Ega Zulfikar mengatakan...

bersyukurlah, wahai facebook reader

Orista Zahra mengatakan...

oo, no problem :)

Ega Zulfikar mengatakan...

berbahagialah, wahai anak alaii

ndop mengatakan...

aku langganan pakek email sih. Sisanya blogwalking dari komentator di blogku.. (dzofar.com)

Ega Zulfikar mengatakan...

bersyukurlah wahai pengguna commentluv

Kang Topjer mengatakan...

hahahayy,, ternyata tutupnya google reader tidak begitu berpengaruh dg pengguna internet indonesia, paling tidak dri komentar2 dibawah,


kalo ane lbih suka bookmark dan mengunjungi blog langsung tanpa lewat rss

Ega Zulfikar mengatakan...

kalo bookmark doang suka ketinggalan berita mas. hehe

Orista Zahra mengatakan...

siapa bilang aku anak alay? U,U :p